Kanjeng Sulthan Pakunataningrat

SULTAN ABDURRAHMAN YANG SUFI (Allah Yarham)

Beliau adalah Sultan Sumenep (1811-1854) yang Mahkotanya terbuat dari odheng bhungkosan (seperti terlihat di lukisan) sedangkan terompahnya terbuat dari 'emas'.

"Kenapa Anda malah mengenakan terompah dari emas, saat semua hadirin di sini memakai penutup kepala dari emas?" tegur salah satu raja/adipati yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Ini petanda bahwa dunia (emas), harus diletakkan di bagian bawah. Bahkan di bawah telapak kaki. Bukannya malah dijunjung tinggi di atas kepala," jawab Kangjeng Sulthan.

Beliau dikebumikan di Astatinggi, makamnya tidak lebih tinggi dari 20 cm dari tanah, berbeda dengan makam Raja-raja lain yang umumnya bertingkat-tingkat.

Pemerintah Inggris memberikan gelar Doktor Kesusastraan kepada beliau, karena beliau yang membantu Letnan Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Raffles menterjemahkan tulisan-tulisan kuno di batu ke dalam bahasa Melayu

Alfatihah

Jejak al-'Alim al-'Allamah al-'ArifbiLlaah
Kangjeng Sulthan Pakunataningrat ('Abdurrah...man), Raja Sumenep.

Dikisahkan, dalam sebuah pertemuan para Raja/Adipati se-tanah Jawa dan Madura, Kangjeng Sulthan ditegur oleh rekan-rekannya. Pasalnya, semua para orang nomor satu di masing-masing keraton/kadipaten yang hadir di sana memakai mahkota atau penutup kepala yang terbuat dari emas murni. Sedangkan satu-satunya yang tidak mengenakan mahkota hanya Kangjeng Sulthan Sumenep, Pakunataningrat. Yang beliau kenakan hanya sebuah odheng bhungkosan, kata orang Sumenepnya. Justeru yang menarik perhatian, malah terompah beliau terbuat dari emas murni. Terbalik.

"Kenapa Anda malah mengenakan terompah dari emas, saat semua hadirin di sini memakai penutup kepala dari emas?" tegur salah satu raja/adipati yang hadir dalam pertemuan tersebut.

"Ini petanda bahwa dunia (emas), harus diletakkan di bagian bawah. Bahkan di bawah telapak kaki. Bukannya malah dijunjung tinggi di atas kepala," jawab Kangjeng Sulthan.

Saat itu semua hadirin tertunduk malu akan kesahajaan pribadi Kangjeng Sulthan, yang pada hakikatnya menunjukkan ketinggian pribadinya.

Wa Allahu a'lam.

By: M Farhan Muzammily

Label: , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda