Mungkinkan Industrialisasi Gula di Madura Terwujud

Petani tebu di Sampang siap menyongsong industrisasi gula


Gaung industrialisasi gula di Madura dalam beberapa tahun terakhir sempat menggema. Keseriusan pemerintah ditandai dengan gerakan pembukaan ribuan hektare lahan tebu di Bangkalan dan Sampang. Namun sebagian pihak masih menyangsikan, akankah pilot project tersebut bakal terwujud.

Oleh : Achmad Hairuddin

Pertanyaan itu cukup berasalan, karena dilihat dari segi infrastruktur yang masih belum terpenuhi, seperti jalan belum memadai, ketersediaan air untuk pengairan irigasi lahan persawahan selama ini masih sangat tergantung terhadap musim hujan. Sehingga, secara kualitas dan kuantitas, hasil tanaman tebu tersebut diperkirakan tidak akan optimal.

Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut) Sampang, Singgih Bektiono, memaparkan, rencana program industrialisasi gula yang dilakukan BUMN perkebunan di Pulau Madura, sebagai salah satu upaya mengejar target swasembada gula yang dicanangkan pemerintah. Ia mengemukakan, wilayah Madura masih memiliki lahan yang cukup luas untuk dikembangkan menjadi areal budidaya tanaman tebu dan pabrik gula.

"Pemerintah pusat telah melakukan pemetaan, ternyata ada potensi lahan sekitar 60 ribu hektare (ha) yang bisa ditanami tebu. Potensi terbesar berada di Kab. Bangkalan dan Sampang,"jelas Singgih, ditemui Jum'at (23/11).

Secara teknis, lanjutnya, lahan di Pulau Madura sangat layak untuk budidaya tebu, karena didukung beberapa faktor, seperti lingkungan agroklimat, sinar matahari, suhu dan kelembapan udara, serta air.

"Jadi melalui sistem budidaya yang baik dan terprogram, serta didukung pabrik gula yang prima, saya optimistis rendemen tebu yang dihasilkan bisa mencapai 9 persen," ujarnya dengan nada optimis.

Singgih menambahkan, pihak Kementerian Pertanian merespon positif langkah tersebut, dengan menyiapkan langkah dukungan untuk mendorong program industrialisasi gula di Madura, termasuk mendorong perluasan areal tebu hingga mencapai 4 ribu ha pada 2013 nanti.

"Untuk mendukung program perluasan areal, Kementan juga mengalokasikan dana sekitar Rp 89 miliar guna membantu pengadaan bibit, traktor dan tenaga pendamping di lapangan. Karena sejak dua tahun terakhir, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X telah mengembangkan lahan tebu di Bangkalan dan Sampang dengan luas sekitar 1.300 ha. Bahkan BUMN Perkebunan itu juga berencana akan membangun pabrik gula di Madura," paparnya.

Menurut dia, dengan potensi lahan yang ada setidaknya dua atau tiga pabrik gula bisa dibangun di Pulau Madura dengan masing-masing berkapasitas produksi 10 ribu ton tebu per hari.

"Keseriusan tersebut direalisasikan pihak Kementan dengan membantu melakukan riset terpadu untuk perluasan lahan tebu dengan menggandeng Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan," katanya menambahkan.

Rasa optimisme juga diutarakan Ahmad Nawardi, anggota Komisi D DPRD Jatim, mengatakan, selama ini program swasembada gula masih terhambat oleh perluasan areal tebu dan pembangunan pabrik gula baru.

"Masih banyak pihak yang kurang antusias mendengar rencana industrialisasi gula di Madura, karena wilayah itu identik dengan garam dan tembakau. Padahal, potensi lahan di Madura sangat besar," ujar Nawardi.

Legislator asal PKB itu menjelaskan, rencana perluasan areal tebu di Madura tersebut lebih banyak memanfaatkan lahan tidur yang selama ini tidak tersentuh. Bahkan lahan tebu yang sudah dikembangkan oleh PTPN X merupakan lahan tidur yang cukup lama tidak difungsikan itu sebenarnya sangat potensial menjadi pengembangan budidaya tanaman tebu.

"Saya yakin jika industrialisasi gula itu bisa terwujud, maka tingkat kesejahteraan hidup petani akan meningkat. Namun yang paling penting Pemkab Sampang juga proaktif dalam membantu program itu, sehingga bisa bersinergi dengan Kementerian BUMN perkebunan untuk merealisasikannya," tandas anggota dewan Dapil Madura itu.

Sumber: Surabaya Post, Jumat, 23/11/2012

Label:

4 Komentar:

Pada 22 Mei 2015 pukul 16.28 , Blogger Unknown mengatakan...

Prospek yg bagus,untuk masyarakat madura,terutama sampang dan bangkalan,karena biasanya setelah tanam padi lahan dibiarkan tidur menunggu musim hujan,dgn adanya tanam tebu akan menambah penghasilan masyarakat madura.8

 
Pada 22 Mei 2015 pukul 16.28 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 22 Mei 2015 pukul 16.28 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 
Pada 22 Mei 2015 pukul 16.28 , Blogger Unknown mengatakan...

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda