Sebuah Janji Hadirkan Kembali Masa Lalu
Boleh jadi masih banyak orang merasa risih, bahkan khawatir jika dikaitkan dengan keberadaan rezim Orde Baru, yang sering dicap otoriter. Rezim yang memerintah dengan tangan besi. Bisa dimaklumi, tidak semua orang bersedia atau mau dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab ikut memikul beban ”dosa politik” masa lalu, dengan segala konsekuensinya.
Kondisi seperti itu tampak dari pro-kontra dan polemik yang mengemuka beberapa waktu lalu, pascaiklan politik yang diluncurkan sebuah partai politik, yang menyebut mantan Presiden Soeharto layak diberi gelar Pahlawan Nasional. Mereka yang pro mendukung ide itu. Mereka yang kontra mentah-mentah menolaknya. Konsekuensi memikul beban ”dosa politik” masa lalu dipercaya masih dianggap terlalu berat.
Namun, tak semua pihak bersikap ”alergi”. Sebagai sebuah parpol, yang memang digagas dan dibidani mantan Presiden Soeharto, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) sangat yakin mengusung statusnya sebagai ”Partainya Pak Harto”.
Menurut Ketua Umum PKPB R Hartono, dirinya dan PKPB bahkan menjanjikan akan menghadirkan segala bentuk kesejahteraan dan keberhasilan, seperti telah dicapai pada masa pemerintahan Soeharto. Rakyat di bawah, menurutnya, masih menginginkan semua itu.
Pada masa Orde Baru, diyakini Hartono, berhasil membawa kesejahteraan. Seluruh kesalahan yang terjadi tidak adil jika ditimpakan hanya kepada Soeharto. Bahkan, ia dianggap harus bertanggung jawab.
”Pak Harto berpesan ke saya, wujudkan kejayaan Indonesia kembali melalui PKPB. Ada itu fotonya waktu Pak Harto bilang begitu, ketika pertama kali PKPB dibentuk. Artinya luas. Bisa berarti kembali menyejahterakan rakyat, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sembako terjangkau, dan banyak lagi,” ujar Hartono.
Saat Kompas menemui Hartono di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKPB di Cimandiri, Jakarta Pusat, tampak terpampang sejumlah poster besar mantan Presiden Soeharto berpose seperti tengah membisikkan sesuatu ke Hartono. Pesan itu lalu ditetapkan menjadi visi PKPB.
Dengan target setidaknya memperoleh suara atau jumlah kursi di DPR sama dengan perolehan PKPB pada pemilu lalu, Hartono menyatakan, partainya tidak ingin menganggap atau memperlakukan daerah tertentu istimewa karena menjadi semacam ”lumbung suara” mereka.
”Semua provinsi berpotensi besar memenangkan PKPB dalam Pemilu 2009. Semua pasukan kami sekarang sudah masuk ke seluruh daerah, ibaratnya dengan amunisi penuh. Dari turun langsung ke bawah jugalah kami tahu masyarakat masih menginginkan kembali hidup seperti pada masa Pak Harto (memerintah),” ujar Hartono. (dwa)
Sumber: Kompas, Sabtu, 7 Februari 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda