Suramadu Tahan Satu Abad
Jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura secara fisik ini bisa bertahan lama bila mendapat perawatan seksama. Salah satunya, mengatur beban jembatan sesuai kondisi lingkungan saat itu, termasuk kecepatan angin yang memberi tekanan tertentu.
Untuk diketahui, kecepatan angin yang lewat di jembatan ini mencapai 20 meter per detik hingga 27 meter per detik. Hasil pemantauan inilah yang nantinya yang akan menentukan apakah kendaraan boleh lewat atau tidak. “Jadi nanti akan ada sistem buka tutup,” kata Dirjen Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Dr Hermanto Dardak.
Departemen PU akan menempatkan monitoring center. Mereka bertugas mulai dari memantau kecepatan angin hingga korosi jembatan.
Jembatan senilai Rp 4,5 triliun ini tersambung sepenuhnya setelah dilakukan pemasangan steel box girder di segmen ke-18 bentang tengah. Inilah yang dianggap bagian tersulit karena posisi steel box girder harus presisi dengan bagian yang lain. Steel box girder sendiri adalah lantai berbahan dasar baja sepanjang 12 meter, berat 160 ton. Ia dipasang di main bridge yang panjangnya 318 meter.
Meski sedikit gerimis, pemasangan itu berlangsung mulus, diakhiri penekanan tombol oleh Hermanto Dardak dan Duta Besar Cina untuk Indonesia, Zhang Qiyue. Gubernur Jatim Soekarwo, Bupati Bangkalan Fuad Amin dan Walikota Surabaya Bambang D.H. yang jadi undangan tidak hadir dengan alasan keperluan mendadak. Dubes dan dirjen sebelumnya terlihat penasaran menanti pemasangan melalui crane dari segmen ke-17.
Hermanto Dardak mengatakan Indonesia memiliki 17 ribu jembatan nasional. Bila jembatan Suramadu diselesaikan sesuai jadwal, yaitu 12 Juni nanti, ia akan menjadi yang terpanjang di Indonesia. Keberadaan jembatan ini bahkan dianggap sangat istimewa karena menghubungkan dua wilayah serta menghabiskan banyak anggaran.
Tak kurang 3.500 pekerja dari Indonesia dan China dikerahkan untuk membangun jembatan ini. Sedikitnya 28 ribu ton baja dan 600 ribu ton campuran baja digunakan. “Kami berharap ada pertumbuhan ekonomi yang signifikan terutama di Madura setelah beroperasinya jembatan ini,“ kata Hermanto, Selasa (31/3).
Sementara bagi Dubes China, Zhang Qiyue, Jembatan Suramadu adalah proyek jembatan pertama bagi kontraktor China di luar negaranya. Tak hanya itu, jembatan ini merupakan pertama kali yang mendapat kredit lunak dari China. “Ini adalah lambang persahabatan China dan Indonesia. Saya merasakan proyek ini adalah awal baik ke depan untuk proyek kerja sama serupa,” katanya.
Keinginan ini tampaknya tidak disia-siakan karena dalam waktu dekat dua jembatan serupa bakal dibangun di Kalimantan. Jembatan itu adalah Jembatan Musi yang hingga kini masih dicari rute yang tepat. Selain itu, sudah disiapkan jembatan Tayan sejauh satu kilometer yang akanmenjadi penghubung jalur lingkar selatan pulau Kalimantan. Diharapkan infrastruktur ini akan jadi penunjang jalan Kalimantan yang menghubungkan antara Indonesia dengan Sarawak, Malaysia. (k2)
Sumber: Surabaya Post, Rabu, 1 April 2009
Label: dokumentasi, suramadu
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda