Pembangunan di Madura Sulit Terintegrasi
Dalam waktu dekat Jembatan Suramadu (JS) akan selesai dibangun dan segera dioperasikan. Membutuhkan perencanaan yang baik untuk memaksimalkan tujuan awal dibangunnya jembatan tersebut, yaitu kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Bagaimana pendapat salah satu pakar dalam tim ahli penyusun rekomendasi program percepatan pembangunan Madura ini?
Beberapa waktu lalu Anda menyatakan tidak sepakat dengan pola integrasi pembangunan di Madura, mengapa?
Saya paham betul bagaimana sulitnya menyatukan beberapa 'kepala' yang ada di Madura. Sebab, tiap daerah pasti memiliki kebutuhan dan kepentingan masing-masing untuk meningkatkan dan membangun.
Jadi, saya lebih sepakat kalau pembangunan di Madura itu fokus ke Bangkalan saja dulu. Sebab, multiplier efek-nya sudah jelas. Dari Bangkalan akan menular ke Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Bahkan, bisa jadi secara bersama-sama akan tumbuh.
Apa benar bisa seperti itu?
Sekarang begini saja, apa mungkin semua kebutuhan di Bangkalan akan dipenuhi Bangkalan secara keseluruhan. Tidak kan? Seperti Bali, apa Bali tidak mendatangkan tenaga kerja dari daerah lain karena kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi sendiri. Apa Bali tidak mendatangkan komoditas dari daerah lain juga.
Nah, di Madura kan bisa saja seperti Bali. Tapi, untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi Bangkalan bukan didatangkan dari luar Madura, melainkan dari daerah sekitarnya (Sampang, Pamekasan dan Sumenep, Red.)
Lalu bagaimana dengan upaya integrated planning yang sudah banyak dilakukan?
Itu tidak salah, tapi akan sulit seperti terminal Bungurasih yang diperebutkan Surabaya dan Sidoarjo. Saya sering mengungkapkan itu di beberapa pertemuan. Dan lagi, saya sering mengatakan bahwa sesungguhnya Madura itu terlambat. Sebab, seharusnya bersamaan dengan pembangunan JS ada fasilitas lain juga dibangun supaya siap secara bersamaan ketika JS itu dioperasikan.
Apa yang menurut Anda paling perlu dibangun di Madura pertama kali?
Pelabuhan tentunya. Kita tidak ingin ada aktivitas di Madura tapi pelabuhannya tetap pakai di Jawa. Apalagi, Madura itu sangat prospek daripada Surabaya. Karena perairan Madura langsung ke laut lepas. Sementara Surabaya masih harus masuk selat.
Bagaimana dengan kelembagaan ekonomi Madura?
Perekonomian bisa saja dikelola oleh pemerintah, kalau diberikan pada mekanisme pasar berbahaya. Dulu kan sempat ada usulan badan otorita, entah bagaimana kelanjutannya. Menurut saya, badan otorita itu cukup baik. Tujuannya kan untuk memerpendek jalur birokrasi. Jangan dipandang keberadaan badan itu tidak menguntungkan pemerintah setempat (Madura, Red). Justru dari situ pemerintah diuntungkan. Sebab, dengan adanya badan otorita akan dibangun sarana dan prasarana yang akan membuat investor tidak bingung lagi ketika mau masuk Madura. (nra/ed)
Sumber: Jawa Pos, Sabtu, 15 November 2008
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda