Tahap Tersulit 15 Februari
Penyelesaian Jembatan Surabaya Madura (Suramadu) tinggal menunggu hitungan bulan. Target operasional pada April mendatang tampaknya bakal terpenuhi dengan rencana pemasangan bentang tengah (main bridge) pada 15 Februari mendatang.
Penjabat gubernur Jatim, Setia Purwaka mengatakan rencana pemasangan ini menambah optimisme bagi seluruh masyarkat untuk segera memanfaatkan jembatan sepanjang 5.438 meter ini. Mainbridge itu kan yang paling sulit memasangnya. Kalau yang paling sulit saja bisa disambung berarti yang lainnya bisa segera diselesaikan,’’ kata Setia usai menerima Dewan Pembangunan Madura (DPM), Selasa (20/1).
Panjang bentang tengah secara keseluruhan mencapai 2.162 m terdiri atas dua approach bridge masing-masing 672 m dan main bridge sepanjang 818 m. Panjang jalan pendekat di sisi Surabaya mencapai 4,35 km dan di sisi Madura 11,50 km. Proyek yang dikerjakan pertengahan 2002 itu ditargetkan tuntas pada Maret 2009. ‘’Mudah-mudahan April atau paling lambat awal Mei sudah bisa dioperasionalkan,’’ tuturnya.
Dia mengatakan tidak akan ada pembatasan kendaraan yang ingin melewati jembatan termasuk kendaraan roda dua. Menurut Setia, pihaknya tidak akan melarang motor untuk melewati jalur ini. Bahkan sudah ada jalur khusus bagi pengendara motor supaya bisa lewat jembatan karena masyarakat khususnya Madura, lebih banyak menggunakan motor. "Prinsipnya jembatan ini harus bisa digunakan oleh siapapun. Masak yang boleh lewat hanya mobil berarti kan sia-sia," katanya.
Mengenai keberatan dari pihak Gabungan Pengusaha Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) agar ada pengaturan untuk kendaraan yang melewati jembatan, Setia berjanji akan menemukan solusi yang tepat. Dia berharap para pengusaha tidak perlu khawatir bila nantinya jembatan penyeberangan Ujung-Kamal sepi dari para penumpang.
Hal ini diamini sesepuh masyarakat Jatim yang juga mantan Gubernur Jatim, M. Noer. Dia mengatakan kendaraan apapun termasuk motor harus bisa melewati jembatan Suramadu. "Jumlahnya kendaraan roda dua sangat banyak jadi bisa saja tarif yang dibebankan pada motor yang lewat bisa membantu pelunasan hutang pembangunan jembatan Suramadu," tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Umum DPM, H Achmad Zaini MA mengatakan pihaknya sudah menyelesaikan untuk menyusun buku.Isinya tentang rencana tata ruang, infrastruktur pulau garam tersebut. Harapannya, buku ini akan memberi panduan pada Pemprop Jatim dalam membangun Madura setelah jembatan Suramadu beroperasi. ‘’Yang paling mendesak adan pembangunan SDM yang masih kurang sehingga perlu membangun SMK-SMK,’’ katanya. (k2)
Sumber: Surabaya Post, Rabu, 21 Januari 2009
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda