Antisipasi Dampak Negatif Jembatan Suramadu

Kakandepag menggandeng bupati melakukan pembinaan kepada karyawan maupun pihak stake holder lainnya di bawah naungan Kandepag. Menurut Abd Wachid, pelibatan bupati dalam kunjungan kerja (kunker) ini, selain karena status bupati selaku pembina PNS di Pamekasan, juga untuk mensinkronkan program Kandepag dengan program Pemkab Pamekasan.

Wachid mengatakan latar belakang kunker rutin ini untuk memotivasi semangat kerja para PNS dan stake holder terkait di lingkungan Kandepag Pamekasan agar bisa meningkatkan kinerja dan pengabdiannya untuk pembangunan mental dan moralitas masyarakat.

“Kami memiliki tugas melakukan pembinan bidang keagamaan, sementara Bapak Bupati bidang pembangunan umum. Kami ingin antara tugas kami dan Pemkab itu sinkron, sehingga pembangunan masyarakat berjalan seimbang,” kata Wachid, di sela kunker di KUA Galis, Jumat (29/5).

Karena itulah, lanjut Wachid, agar target pembinaan itu efektif, maka pihak yang diundang antara lain kalangan PNS di lingkungan Kandepag di tiap kecamatan, guru agama negeri dan swasta, penyuluh agama, pimpinan pondok pesantren, pimpinan ormas keagamaan, pimpinan madrasah negeri dan swasta, serta stake holder lain di bawah naungan Kandepag Pamekasan.

Saat memberikan sambutan pembinaan, Wahid meminta agar stake holder dan jajaran Kandepag Pamekasan segera mempersiapkan diri untuk mengantisipasi dampak negatif dioperasionalkannya Jembatan Suramadu. Dia mengatakan, dioprasionalkannya Suramadu akan melahirkan dampak positif dan negatif, khususnya dalam bidang moral dan budaya.

“Saya minta semua jaringan Kandepag mengantisipasi agar kita dan anak-anak kita bisa mempersiapkan diri dengan baik menghadapi segala dampak Suramadu. Mari kita manfaatkan kemajuan ini dengan baik, namun juga hindarkan segala efek negatifnya, sehingga pembangunan bisa bermanfaat bagi manusia,” katanya.

Sementara itu Bupati Pamekasan Drs KH Kholilurrahman SH lebih banyak memanfaatkan momentum kunker ini untuk mensosialisasikan arah dan kebijakan pembangunan Pemkab Pamekasan. Menurut dia, tugas Pemkab dengan Depag tidak jauh berbeda, sama-sama bertujuan membangun masyarakat menuju perbaikan moral dan material.

Terkait dengan akan beroprasinya Suramadu, Bupati Kholil mengatakan nanti akan terjadi percepatan pembangunan dan perubahan pola hidup masyarakat. Pembangunan fisik dan pola hidup masyarakat akan berubah modern dan semakin maju. Karena itu, dia mengharap agar masyarakat mempersiapkan diri. Dia berjanji Pemkab akan menyusun program yang mengimbangi tuntutan perubahan tersebut.

“Jika 20 tahun yang lalu kita tolak Jembatan Suramadu ini, nyatanya kini pasti dan sudah jadi kebutuhan kita yang tak terelakkan. Karena itu, yang harus dipersiapkan adalah diri kita. Tidak perlu menyalahkan pembangunan, karena itu sunnatullah dan sesuatu yang pasti terjadi. Siapkanlah kita, anak kita, sehingga bisa menghadapi tuntutan pembangunan ini,” katanya. (MASDAWI DAHLAN)

Sumber: Surabaya Post, Sabtu, 30 Mei 2009

Label: ,