Kisah Bapak Tega Jual Anak Kandung (1)

Saksikan dari Balik Jendela, Ancam Bunuh jika Cerita

Segarang harimau tidak akan pernah memakan anak sendiri. Namun, kekejaman manusia terkadang melebihi kegarangan harimau. Anak sendiri pun dijual demi duit. Setidaknya begitulah yang bisa menggambarkan kebejatan Bonijo, 45, asal Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Bonijo termasuk bapak yang tega menjual anak kandungnya sendiri Luna (nama samaran), 17, kepada lelaki hidung belang. Atas perbuatannya, bapak dua anak ini harus meringkuk di sel tahanan Mapolres Pamekasan. Begitu juga dengan lelaki hidung belang, Sarbini, 26, yang juga ditahan di tempat yang sama.

Kejadian memalukan dan memilukan itu terjadi pada awal bulan lalu. Namun, karena berbagai pertimbangan baru dilaporkan ke polres beberapa hari lalu. Kini kasusnya ditangani intensif unit PPA (perlindungan perempuan dan anak) satreskrim.

Informasi yang dihimpun koran ini di mapolres, kasus tersebut berawal dari ajakan Bonijo kepada Luna. Ketika itu Luna manut saja kepada bapaknya yang mengajak untuk pergi ke rumah temannya di dusun tetangga.

Selama di perjalanan, tidak ada gelagat dan firasat apa pun yang dirasakan Luna. Namun, kondisi itu berubah 180 derajat ketika Luna tiba di rumah Sarbini yang dikenalkan sebagai rekan oleh Bonijo kepada Luna.

Saat bertemu pun tidak ada gelagat apa pun yang dirasakan Luna. Cerita kelam mulai dirasakan ketika Luna diajak ke rumah Sugik, tetangga Sarbini. Singkat cerita, tiba - tiba Bonijo mengajak anaknya ke dalam kamar.

Lalu, dalam tempo yang relatif cepat Sarbini juga masuk kamar. Sedangkan Bonijo langsung keluar tanpa alasan jelas. Melihat gelagat tidak baik, Luna mencoba teriak.

Namun, teriakan itu terbungkam oleh pernyataan Sarbini bahwa dia telah membayar ke Bonijo untuk meniduri Luna. Seketika Luna langsung lemas. Memberontak pun dia tak kuasa lagi.

Akhirnya, terjadilah adegan yang seharusnya dilakukan suami istri itu. Luna hanya bisa menangis pasrah.

Yang ironis, pada saat pergumulan itu berlangsung, Bonijo mengintip dari balik jendela. Dia seolah-olah tak berdosa ketika melihat anaknya sedang digarap teman sendiri.

Puas melampiaskan hasrat, Sarbini keluar dan langsung pulang. Sedangkan Luna yang hanya lulusan SD dibiarkan tergeletak. Lalu, dia dibawa pulang oleh Bonijo. Seperti tak terjadi apa - apa, sesampai di rumah ibu Luna tidak menaruh curiga.

"Ternyata, Luna diancam untuk dibunuh kalau cerita," ujar sumber di unit PPA.

Setelah lama memendam kekecewaan pada bapaknya, akhirnya Luna cerita kepada ibunya. Kontan, ibunya terkejut dan langsung melaporkan kepada koleganya. Atas dasar desakan koleganya itulah ibu Luna melapor ke polres.

Unit PPA langsung bekerja cepat dengan memeriksa saksi - saksi hingga korban. Mulai kemarin penyidik unit PPA telah menahan bapak dan lelaki hidung belang yang menikmati keperawanan Luna.

Kapolres Pamekasan AKBP Mas Gunarso melalui Kasatreskrim AKP M. Kholil mengatakan, untuk kepentingan penyidikan, pihaknya telah menahan kedua tersangka. "Sedangkan teman Sarbini sebatas saksi," terang Kholil.

Kepada kedua pelaku, penyidik akan menjerat pasal berbeda. Pasal 81 UU No.23/2002 tentang Kekerasan Seksual terhadap Anak di Bawah Umur untuk tersangka Sarbini. Sedangkan Bonijo akan dijerat dengan pasal 88 tentang eksploitasi seksual dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. (AKHMADI YASID) (bersambung)

Sumber: Jawa Pos, Kamis, 16 April 2009

Label: ,