Madura Menderita karena Van Den Bosch
Foto Van Den Bosch, dari: http://nl.wikipedia.org/wiki/Bestand:Johannes_van_den_Bosch.jpeg
Dulunya, Madura yang sangat subur, hijau dan curah hujan yang panjang
Berubah menjadi................
Dalam catatan Sejarah Madura, pergantian keadaan di Madura, bermula pada saat pemerintahan Pulau ini beralih ke tangan penjajah. Perubahan yang sangat radikal, mulai terjadi disini. Terutama dalam aspek sosial dan ekonominya.
Cultuurstelsel dari Van Den Bosch, dengan kerja paksanya, membuat penduduk Madura sangat menderita.
Padahal, hal ini sangatlah bertolak belakang dengan yang dilakukan oleh Pemerintah Belanda di negara asalnya. Memang, inilah derita bagi daerah pendudukan, nestapa bagi daerah jajahan. Di pemerintahan liberal di Belanda sendiri, telah menghapuskan kerja-paksa dan diganti dengan kerja-bebas.
Hal ini berlanjut sampai dengan perubahan yang terjadi, pada sektor perusahaan dan perkebunan, perkebunan negara diganti oleh perkebunan partikelir (swasta), sehingga mengakibatkan kapital swastalah yang sekarang mengambil inisiatif di dalam sektor perekonomian.
Untuk menjamin kedudukan dan keuntungan yang akan di dapat oleh kapital swasta, sehingga sangatlah dibutuhkan tenaga kerja yang tetap. Karena adanya peraturan dari pemerintah liberal Belanda bahwa, memperkerjakan buruh dengan paksa adalah tidak diperkenankan. Jadi dengan adanya peraturan kerja-bebas dapat membahayakan kedudukan para modal swasta.
Jika pada jaman cultuurstelsel, tenaga buruh dapat diperoleh dengan paksa berdasarkan kepada peraturan, di dalam aturan baru dari pemerintah liberal ini, paksaan tersebut tidak diperkenankan.
Lalu Apa yang terjadi setelah itu pada rakyat Madura? Apa tindakan selanjutnya oleh para partikelir-partikelir ini, untuk menyedot kekayaan alam yang melimpah di Madura? Dan juga, apa pula yang akan dilakukan oleh Pemerintah Belanda sendiri? (sd/rdp)
Sumber: reng oneng
Label: artikel, dokumentasi, lingkungan hidup, madura
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda